Waduh Naturalisasi Facundo Garces Tuai Kontroversi

Waduh Naturalisasi Facundo Garces Tuai Kontroversi
Langkah Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk memperkuat Timnas mereka melalui skema naturalisasi kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola Asia Tenggara. Kali ini, sorotan tajam tertuju pada Facundo Garces yang telah terlihat bergabung dalam sesi latihan bersama Timnas Malaysia IDCWIN88.
Namun, di balik kegembiraan akan hadirnya pemain berkualitas Eropa, proses naturalisasi Facundo Garces justru memunculkan gelombang kontroversi. Permasalahan utama terletak pada kejelasan garis keturunan sang pemain yang masih menjadi tanda tanya besar.
Keterkaitan Garis Keturunan yang Belum Jelas
Kontroversi utama seputar naturalisasi Facundo Garces adalah belum jelasnya keterkaitan sang pemain dengan Malaysia secara garis keturunan. Dalam regulasi FIFA mengenai perpindahan asosiasi, terdapat dua jalur utama yang memungkinkan seorang pemain untuk berganti federasi: jalur residensi dan jalur keturunan.
Jalur residensi mengharuskan pemain untuk tinggal di negara tersebut selama minimal lima tahun berturut-turut setelah mencapai usia 18 tahun. Dalam kasus Garces, jalur ini tampaknya tidak berlaku karena ia belum pernah bermain di Liga Malaysia maupun tinggal di negara tersebut dalam waktu yang lama. Ini berarti, satu-satunya opsi yang memungkinkan adalah jalur keturunan.
Nama dan latar belakang keluarga pemain kelahiran Argentina ini sama sekali tidak mengindikasikan adanya hubungan kuat dengan budaya atau tanah Melayu. Ini menimbulkan kecurigaan bahwa proses naturalisasi tidak sepenuhnya memenuhi kriteria FIFA yang ketat.
Pertanyaan Publik dan Potensi Pelanggaran Aturan FIFA
Publik dan pecinta sepak bola di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, ramai-ramai mempertanyakan keabsahan proses naturalisasi Facundo Garces. Keraguan ini muncul karena transparansi yang minim mengenai dasar keturunan sang pemain. Jika memang tidak ada bukti kuat mengenai garis keturunan hingga generasi ketiga (orang tua atau kakek-nenek) yang lahir di Malaysia, maka naturalisasi ini berpotensi melanggar aturan FIFA.
Situasi ini mengingatkan pada kasus-kasus naturalisasi kontroversial di sepak bola Asia Tenggara sebelumnya, seperti yang pernah menimpa Timor Leste pada tahun 2017. Jika FAM tidak bisa memberikan bukti yang kuat, Malaysia bisa menghadapi risiko serupa, yang berpotensi mencoreng reputasi sepak bola nasional mereka.
Waduh Naturalisasi Implikasi dan Perbandingan dengan Kasus Lain
Jika terbukti bahwa naturalisasi Facundo Garces tidak sesuai dengan regulasi FIFA, implikasinya bisa sangat serius bagi Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan Timnas Malaysia. Potensi sanksi dari FIFA bisa berupa denda, larangan partisipasi dalam kompetisi internasional, atau bahkan pembatalan hasil pertandingan yang melibatkan Garces. Tentu ini akan menjadi kerugian besar bagi Harimau Malaya yang tengah berambisi besar di kancah internasional.
Di tengah polemik ini, jurnalis senior asal Malaysia, T. Avineshwaran, sempat melaporkan bahwa Garces disebut memiliki garis keturunan Malaysia dari pihak neneknya. Jika bukti valid ini dapat disajikan oleh FAM, maka kontroversi ini kemungkinan besar akan mereda. Contoh sukses naturalisasi melalui jalur keturunan adalah pemain seperti Mohamadou Sumareh atau Liridon Krasniqi yang berhasil mendapatkan kewarganegaraan Malaysia berkat garis keturunan yang jelas.
Transparansi adalah kunci dalam kasus naturalisasi. Federasi harus mampu memberikan bukti yang kuat dan jelas kepada publik dan otoritas sepak bola internasional untuk menghindari keraguan dan tuduhan pelanggaran. Kasus Garces ini akan menjadi ujian bagi FAM untuk menunjukkan kepatuhan mereka terhadap regulasi FIFA demi integritas sepak bola.
Meskipun ia telah bergabung dengan Timnas Malaysia, keraguan akan keabsahan proses ini masih membayangi, dengan potensi sanksi FIFA jika tidak ada bukti konkret yang dapat disajikan.
Waduh Naturalisasi FAM kini berada di bawah tekanan untuk memberikan klarifikasi menyeluruh dan bukti yang valid mengenai dasar naturalisasi Garces. Demi menjaga integritas sepak bola Malaysia dan menghindari konsekuensi yang merugikan, transparansi penuh dari federasi sangat dibutuhkan. Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua federasi tentang betapa krusialnya kepatuhan terhadap regulasi FIFA dalam setiap proses naturalisasi pemain.