Manchester United Menyesal Terlambat Sadar

Manchester United Menyesal Terlambat Sadar: Scott McTominay Bersinar di Napoli

Manchester United Menyesal Terlambat Sadar: Scott McTominay Bersinar di Napoli

Musim panas 2024 menyisakan ironi untuk publik Old Trafford. Dalam gelap-terang bursa transfer, nama Scott McTominay, yang lama tumbuh di jantung akademi Manchester United, dilepas dengan harga yang kini tampak seperti obralan. Tak sampai setahun, langkah itu dipandang sebagai keputusan yang menampar wajah klub sendiri. LGODEWA

Dari Akademi Menuju Jantung Tim

Scott McTominay bukan sekadar pemain. Ia bagian dari akar, tumbuh dalam bayang kemegahan teater impian sejak usia muda. Naik ke tim utama pada 2017, McTominay mencatatkan 255 penampilan, menyumbang 29 gol dan 6 assist. Meski sempat dipandang sebelah mata, ia seringkali jadi solusi kala tim berada dalam badai.

Namun, musim panas 2024, dengan niat menyegarkan lini tengah dan mencari dana, manajemen memutuskan melepas McTominay ke Napoli. Nilai transfernya? 25,7 juta paun—angka yang hari ini hanya menyisakan sesal.

Di Napoli, McTominay Tak Hanya Bertahan—Ia Memimpin

Mendarat di Napoli, McTominay bukan hanya berganti seragam. Ia seperti mendapatkan nafas baru. Dalam sistem yang lebih menghargai insting dan stamina tanpa henti, gelandang asal Skotlandia itu menjelma jadi poros kekuatan Partenopei.

Bermain sebanyak 39 pertandingan musim ini, McTominay membukukan 13 gol dan 6 assist. Tak cuma produktif, ia pun tampil sebagai pemimpin lini tengah, menyapu, mengatur, dan—di momen-momen krusial—menyelesaikan.

Hasilnya? Napoli kembali mengangkat trofi Serie A, mencatat sejarah sebagai kampiun Liga Italia musim 2024/2025. Sebuah pencapaian yang didorong oleh kerja keras, dedikasi, dan keberanian untuk terus bergerak—karakter yang selama ini tumbuh di Carrington, tetapi tak cukup dihargai di Old Trafford.

Gelar Individu dan Pengakuan Global

Tak berhenti di situ, McTominay juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Serie A musim ini. Sebuah penghargaan personal yang tak hanya memantapkan posisinya di puncak performa, tapi juga mengukuhkan betapa Manchester United telah salah langkah.

Di media sosial, unggahan McTominay bersama trofi Scudetto memantik reaksi hangat dari eks rekan setimnya. Mulai dari Phil Jones, Fred, Mason Mount, Jesse Lingard, hingga David de Gea, semua menyampaikan selamat—dengan nada bangga, tapi juga mungkin sedikit getir.

MU dan Warisan yang Terabaikan

Apa yang sebenarnya salah? Keputusan melepas McTominay barangkali dilandasi kebutuhan finansial. Namun yang kerap luput dari angka adalah jiwa tim—sesuatu yang tak bisa dibeli mahal, tapi hilangnya bisa membuat skuad kehilangan arah.

Manchester United selama bertahun-tahun dikenal sebagai klub yang memupuk bakat dari akar. Namun dalam beberapa musim terakhir, warisan itu seperti dikubur oleh ambisi transfer jangka pendek.

Kini, ketika McTominay bersinar di bawah langit Naples, Setan Merah hanya bisa melihat dari kejauhan, menyesap getir dari keputusan yang kini terasa prematur.

Penutup: Ketika Kesetiaan Tak Lagi Bernilai di Mata Manajemen

Di tengah sorotan kamera dan lampu sorot trofi, Scott McTominay tersenyum. Tapi mungkin, dalam senyum itu tersimpan pesan. Sebuah peringatan bahwa dalam dunia sepak bola modern, yang sering dipuja bukanlah mereka yang tumbuh bersama, tapi mereka yang datang dengan label harga tinggi.

Dan untuk Manchester United, barangkali sudah saatnya bercermin. Tak semua yang dilepas layak untuk dilupakan. Kadang, justru di situlah letak pelajaran terbesar: bahwa kesetiaan dan kerja keras seringkali kalah oleh keputusan tergesa-gesa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *