Asnawi Tanggapi Debut Pratama Arhan

Asnawi Tanggapi Debut Pratama Arhan di Korea Langsung Dapat Kartu Merah

Asnawi Tanggapi Debut Pratama Arhan di Korea Langsung Dapat Kartu Merah – Asnawi Mangkualam, rekan setim Pratama Arhan di timnas Indonesia, turut memberikan komentar terkait insiden yang menimpa Arhan saat melakoni debutnya di kompetisi K-League 1 musim 2024. 

Seperti yang diketahui, Pratama Arhan baru saja bergabung dengan klub K-League 1, Suwon FC, pada musim ini. 

Bermain sebagai bek sayap, Arhan akhirnya memperoleh kesempatan debut saat Suwon FC bertandang ke markas Jeju United pada laga pekan ke-14 K-League 1 2024, Minggu (26/5/2024).

Dalam laga tersebut, Pratama Arhan turun menggantikan pemain lain pada menit ke-73. 

Namun, debutnya berakhir dengan tragis karena hanya tiga menit kemudian, tepatnya pada menit ke-76, Arhan mendapatkan kartu merah langsung dari wasit lapangan. 

Insiden yang dialami Arhan rupanya juga diketahui oleh Asnawi Mangkualam. 

Tak butuh waktu lama, Asnawi langsung memberikan dukungan kepada rekan seperjuangannya di timnas Indonesia itu.

Melalui unggahan di media sosial, Asnawi menyampaikan kata-kata penyemangat untuk Pratama Arhan yang harus mengalami debutnya terusik oleh kartu merah yang diterimanya.

“Semangat @pratamaarhan8,” tulis Asnawi, dilansir Instagram pribadi sang pemain.

Pelatih Suwon FC, Kim Eun-joong, juga menyuarakan dukungan yang sama. Dalam situasi ini, Kim Eun-joong tidak ingin menyalahkan Arhan atas insiden tersebut. 

Sebaliknya, pelatih yang berasal dari Korea Selatan ini justru meminta Arhan untuk mengambil pelajaran berharga dari kejadian MPO08 tersebut. 

Menurutnya, meskipun Arhan mendapat kartu merah, hal itu terjadi saat ia sedang berusaha keras di lapangan. 

Kim Eun-joong melihat insiden itu sebagai sebuah pengalaman penting bagi Arhan. 

Ia berharap bahwa melalui pengalaman ini, Arhan dapat berkembang dan mencapai level permainan yang lebih tinggi di masa depan. 

Dengan demikian, insiden tersebut bukanlah akhir dari segalanya, melainkan kesempatan bagi Arhan untuk belajar dan memperbaiki diri.

Insiden Arhan Pratama saat Debut di Suwon FC

Pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan, harus mengalami debut yang sangat mengecewakan bersama klub barunya, Suwon FC, di kompetisi K-League 1 musim 2024. 

Tepatnya pada laga lanjutan K-League 1 2024 yang digelar pada Minggu (26/5/2024) ketika Suwon FC bertandang ke markas Jeju United. 

Dalam pertandingan tersebut, Arhan yang berposisi sebagai bek sayap diturunkan sebagai pemain pengganti pada menit ke-73.

Mendapatkan kesempatan debut tentu menjadi momen yang sangat dinanti oleh Arhan setelah lebih kurang lima bulan bergabung dengan Suwon FC. 

Namun sayang, momen membahagiakan itu justru berubah menjadi mimpi buruk bagi Arhan. 

Pasalnya, hanya tiga menit setelah turun menggantikan rekannya, tepatnya pada menit ke-76, Arhan mendapatkan kartu merah langsung dari wasit lapangan.

Pemain bernomor punggung 12 itu terpaksa menerima kartu merah setelah melakukan pelanggaran dengan menginjak kaki salah satu pemain dari kubu lawan. 

Tentu saja insiden tersebut menjadi pukulan telak bagi Arhan yang sudah menanti debutnya dalam waktu yang cukup lama di klub barunya tersebut. 

Alih-alih memanfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin, Arhan justru harus rela meninggalkan lapangan lebih cepat dengan menerima kartu merah pada debutnya.

Seusai pertandingan, pelatih Suwon FC, Kim Eun-joong, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para suporter yang telah datang langsung ke stadion, bahkan dari Suwon hingga ke Jeju. 

Ia juga memberikan apresiasi kepada para pemainnya yang telah menunjukkan penampilan terbaik mereka di lapangan. 

Kim Eun-joong mengatakan, “Pertama-tama, saya berterima kasih kepada para penggemar yang datang jauh-jauh dari Suwon hingga Jeju. Para pemain melakukan yang terbaik hingga akhir.” 

Mengenai jalannya pertandingan, Kim Eun-joong menilai bahwa Suwon FC sebenarnya tampil cukup baik. 

Namun, situasi berubah drastis ketika Arhan mendapatkan kartu merah, yang menyebabkan permainan MPO08 menyerang timnya tidak bisa berjalan optimal setelah kehilangan satu pemain.